iklan
Pengertiaan, Tujuan dan Metode Akuntansi Persediaan - Sistem akuntansi persediaan
bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan di gudang.
Sistem ini berkaitan erat dengan sistem penjualan, sistem retur penjualan,
sistem pembelian, sistem retur pembelian, dan sistem akuntansi biaya pada
perusahaan manufaktur. Sistem akuntansi sangat penting untuk dipelajari agar
nantinya ilmu ini dapat diaplikasikan ketika sudah terjun ke dunia kerja atau
menjadi seorang wirausaha.
A. Pengertiaan
Akuntansi
Persediaan
Definisi
Akuntansi Persediaan yaitu Aset
dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) yang diperoleh dengan maksud
untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah atau barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat dalam kurun waktu 12 bulan dari tanggal pelaporan. Menurut C.Rollin
Niswonger, Philip E. Fess, dan & Carl S.Warren Persediaan (inventoris)
digunakan untuk mengartikan barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam
operasi normal perusahaan, dan bahan yang terdapat dalam proses produksi atau
yang disimpan untuk tujuan itu.
Menurut
Mulyadi (2001) dalam perusahaan manufaktur , persediaan terdiri dari persediaan
produk jadi, persediaan produk dalam proses persediaan bahan baku, persediaan
bahan penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang.
Dalam perusahaan dagang, persediaan hanya terdiri dari satu golongan , yaitu
persediaan barang dagangan yang merupakan barang yang dibeli untuk dijual
kembali.
Dari
beberapa pengertian persediaan tersebut diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa persediaan adalah sejumlah komoditas yang disimpan guna memenuhi
kebutuhan dimasa yang akan datang.
B. Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi Persediaan
1.
Memberikan informasi
mengenai persediaan mulai dari pengakuan sampai proses penerimaannya dengan
prosedur yang baku.
2.
Memberikan informasi
mengenai alur persediaan yang ada sehingga pemerintah daerah dapat
memperhitungkan tingkat pengendalian yang diperlukan.
3.
Pengendalian persediaan
sehingga persediaan dapat diperhitungkan secara ekonomis keberadaannya.
C. Metode Pencatatan
Persediaan
Ada dua macam metode pencatatan biaya
persediaan yang dipakai dalam produksi:
1.
Metode mutasi
persediaan (perpetual inventory method).
Disebut sistem
perpetual karena pencatatan akuntansinya dilakukan secara kontinyu (perpetual)
baik untuk pencatatan jumlahnya maupun biayanya atau harga pokoknya. Dengan
demikian jumlah maupun biaya persediaan dapat diketahui setiap saat. Sistem ini
seringkali diterapkan oleh perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga
per unit relatif mahal dan setiap unit barang dimungkinkan memiliki variasi
spesifikasi sesuai dengan keinginan konsumen. Contoh perusahaan yang menerapkan
misalnya perusahaan mobil, perusahaan pesawat terbang, mebel, dan peralatan
rumah tangga. Sistem perpetual ini juga bisa diterapkan oleh perusahaan selain
yang dicontohkan di atas dikarena penggunaan wide spreadsheet yang disediakan
oleh computer dan penggunaan scanner untuk mengidentifikasi setiap item
persediaan.
2.
Metode persediaan fisik
(physical inventory method).
Disebut sistem periodik
karena penghitungan jumlah dan nilai persediaan hanya akan diketahui pada akhir
periode saja untuk penyiapan pembuatan laporan keuangan. Setiap terjadi
transaksi pembelian barang maupun penjualan barang akun persediaan tidak pernah
dimutasi atau tidak pernah didebit jika adapembelian atau dikredit jika ada
penjualan. Akun persediaan akan diperbaharui nilainya hanya pada akhir periode
saja sebelum penyusunan laporan keuangan melalui penghitungan fisik persediaan
(stock opname) di gudang. Saat ini sangat sedikit perusahaan yang menerapkan
system periodik kecuali untuk perusahaan kecil yang menjual barang barang
tertentu secara eceran dengan harga yang murah missal permen, korek api, dan
lain lain.
D. Sistem dan prosedur
yang bersangkutan dengan sistem akuntansi persediaan
1.
Prosedur pencatatan
produk jadi. Dalam prosedur ini Harga Pokok Produk Jadi didebitkan, sedangkan
Persediaan Produk Jadi dikreditkan ke dalam rekening barang dalam proses.
Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur pencatatan ini adalah laporan
produk selesai dan bukti memorial.
2.
Prosedur pencatatan
harga pokok produk jadi yang dijual. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur
dalam sistem penjualan disamping prosedur lainnya seperti: Prosedur order
penjualan, prosedur persetujuan kredit, prosedur pengiriman barang, prosedur
penagihan, prosedur pencatatan piutang.
3.
Prosedur pencatatan
harga pokok produk jadi yang diterima kembali dari pembeli. Jika produk jadi
yang telah dijual dikembalikan oleh pembeli, maka transakasi retur penjualan
ini akan mempengaruhi persediaan produk jadi, yaitu menambah kuantitas produk
pada kartu gudang yang diselenggarakan oleh bagian gudang dan menambah
kuantitas dan harga pokok produk jadi yang dicatat oleh bagian kartu persediaan
produk jadi. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem
retur penjualan.
4.
Prosedur pencatatan
tambahan dan penyesuaian kembali harga pokok persediaan produk dalam proses.
Pencatatan produk dalam proses umumnya dilakukan perusahaan pada akhir periode,
pada saat dibuat laporan keuangan bulanan dan laporan keuangan tahunan.
5.
Prosedur pencatatan
harga pokok persediaan yang dibeli. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur
yang membentuk sistem pembelian. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok
persediaan yang dibeli.
6.
Prosedur pencatatan
harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok. Jika persediaan yang
telah dibeli dikembalkan kepada pemasok, maka transaksi retur pembelian ini
akan mempengaruhi persediaan yang bersangkutan, yaitu mengurangi kuantitas
persediaan dalam kartu gudang yang diselenggarakan oleh bagian gudang dan
mengurangi kuantitas serta harga pokok persediaan yang dicatat oleh bagian
kartu persediaan dalam kartu persediaan yang bersangkutan. Sedangkan dokumen
yang digunakan dalam prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang
dikembalikan kepada pemasok adalah: laporan pengiriman barang dan memo debit.
7.
Prosedur permintaan dan
pengeluaran gudang. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk
sistem akuntansi biaya produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok
persediaan bahan baku, bahan penolong, bahan habis pakai pabrik, dan suku
cadang yang dipakai dalam kegiatan produksi dan kegiatan non produksi.
8.
Prosedur pencatatan
tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian barang gudang. Transaksi
pengembalian barang gudang mengurangi biaya dan menambah persediaan barang di
gudang. Sedangkan dokumen yang digunakan dalam proses prosedur pengembalian
barang gudang adalah bukti pengembalian barang gudang.
9.
Sistem perhitungan
fisik persediaan. Sistem perhitungan fisik persediaan umunya digunakan oleh
perusahaan untuk menghitung secara fisik persediaan yang disimpan digudang,
yang hasilnya digunakan untuk meminta pertanggungjawaban bagian gudang mengenai pelaksanaan fungsi penyimpanan.
Demikianlah materi Pengertiaan, Tujuan dan Metode Akuntansi Persediaan dari kami dan jangan lupa juga untuk membaca tentang Pengertian Dan Tujuan Rekonsiliasi Bank.